JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan pemerintahan akan tetap berjalan efektif meski ia, Wakil Presiden M Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri berkampanye terbuka dalam pemilihan umum legislatif yang dimulai pada Senin (16/3) ini. Presiden juga berjanji memprioritaskan tugas negara daripada kampanye politik. Presiden menyampaikan hal itu pada pertemuan dengan wartawan di kediamannya, Puri Cikeas, Jawa Barat, Minggu. "Saya pastikan kabinet akan tetap bekerja dengan efektif. Saya akan memegang komando penuh. Saya justru akan lebih aktif memastikan semua agenda pemerintahan berjalan dengan baik. Apalagi sekarang ini dampak krisis perekonomian global kian terasa. Pemerintah harus lebih efektif dan energik, termasuk dengan jajaran gubernur dan pemerintahan daerah yang lain," ujarnya. Dalam masa kampanye, Presiden menegaskan, ia dan jajaran kabinet juga akan tetap memprioritaskan tugas negara. "Meski saya sedang kampanye, kalau harus ada pengambilan keputusan pada tingkat presiden, ada emergency di negara kita, saya akan tinggalkan kampanye dan menjalankan tugas sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan," ujar Presiden. Menurut Presiden, ia juga meminta menteri yang berkampanye memastikan kesanggupan untuk tetap menjalankan tugas pemerintahan dengan baik atau mengundurkan diri jika merasa tak sanggup. Sampai saat ini, semua menteri menyatakan kesanggupan mereka. "Kalau saya melihat ada satu dua menteri yang tidak bisa menjalankan tugasnya, akan saya tanting, harus memilih. Tidak boleh mesin pemerintahan berhenti. Tetapi, sejauh ini belum ada yang lalai menjalankan tugasnya," ujar Presiden. Di Yogyakarta, Wapres menjamin pula kinerja pemerintahan bersama Presiden Yudhoyono tetap berjalan dengan baik dan solid hingga berakhirnya pemerintahan pada 20 Oktober. Tak akan ada kerenggangan dan ketegangan akibat kampanye dan pertemuan tokoh politik yang dikhawatirkan bisa mengotak-ngotakkan anggota kabinet. "Saya yakin tidak akan ada apa-apa. Pasti solid karena sudah komit dan diatur," ungkap Kalla di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Sabtu. Dinamika politik Terkait dengan perkembangan politik di Tanah Air, Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengatakan, ia tidak berpandangan negatif tentang pertemuan Wapres yang juga Ketua Umum Partai Golkar dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, pekan lalu. "Hal itu wajar dalam sebuah kegiatan dan dinamika politik. Apakah itu betul-betul menuju koalisi antara PDI-P dan Golkar, saya tidak tahu, yang lebih tahu tentu kedua partai," ujarnya. Yudhoyono juga mengungkapkan keinginannya menjalin komunikasi pula dengan Megawati. "Bagi saya, sebaiknya kita tidak memutus tali silaturahim, apa pun posisi politik kita," kata Presiden lagi. (day/har) <Yahoo>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar