Di Makassar, JK Curhat Soal 'Hinaan' Demokrat kepada Golkar
Bertempat di kediamannya, di Jl Haji Bau Makassar, Sabtu (2/5/2009) malam, capres dari Golkar, Jusuf Kalla sekitar satu jam bercerita panjang lebar di depan puluhan pengurus Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin dan politisi Golkar asal Sulawesi Selatan.
Isi curhat seputar perpisahannya dengan SBY dan proses pencalonannya sebagai calon presiden RI periode 2009-2014.Dalam pidatonya, JK menyinggung perbedaan visi pembangunan bangsa dengan SBY. JK juga sempat mengutarakan kekecewaan Golkar saat ditolak oleh tim dari kubu SBY. "Karena merasa terhina, seluruh DPD I Golkar mendesak saya menjadi capres, tentu saya tidak bisa bilang tidak karena saya tidak mau melihat Golkar pecah." tutur JK yang memakai kemeja batik cokelat.
JK merasa sangat percaya diri untuk maju sebagai capres dari Golkar. Ia menganggap bahwa terkadang dirinya memang dianggap orang yang keras karena tegas dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada sektor ekonomi riil. "Saya akan berkata tidak jika hal itu hanya mementingkan kelompok kecil, yang bisa menyebabkan rakyat membayar keteledoran pengambil keputusan," pungkas JK.Pada saat awal-awal penghitungan suara, JK bercerita sempat menyuruh orangnya untuk membandingkan suaranya di kampung halamannya, di kabupaten Bone, dengan suara SBY di kampungnya, di Pacitan, Jawa Timur."Hasilnya sama 97 persen, di mana-mana pilpres selalu terkait dengan figur capresnya dan bukan karena partainya," ujar JK.JK juga sempat menyebut beberapa alasan memilih Wiranto sebagai pendampingnya.
JK menganggap karakter Wiranto yang memiliki jiwa kepemimpinan dan trackrecord yang baik. Wiranto, menurut JK, sudahpernah mendapat akreditasi Golkar di pilpres sebelumnya sebagai pemenang konvensi Golkar 2004.( mna / anw ) Detik Pemilu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar