Kaum Nahdliyin percaya dan akrab dengan budaya suwuk, yaitu pengobatan yang dilakukan dengan oda-doa. Terlebih ketika dalam kondisi mendesak, misalnya ketika pengobatan ilmiah sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan. Baik karena tidak adanya biaya atau para dokter sudah angkat tangan tidak bisa menangani penyakitnya.
Ketika jaman Walisongo, salah seorang anggotanya, Maulana Ishaq yang berasal dari Samarkand, Rusia selatan ini adalah seorang ahli pengobatan. Salah satu metode pengobatan yang dilakukan Maulana Ishaq adalah dengan suwuk. Metode dakwah Maulana Ishaq yakni lewat jalur memberikan pengobatan gratis kepada warga disuatu daerah yang dilewatinya. Hingga suatu saat Maulana Ishaq dipanggil oleh seorang raja di Blambangan yang anaknya sakit keras. Atas ijin Allah, pengobatan yang dilakukan Maulana Ishaq diberi kesembuhan.
Suwuk biasanya dilakukan oleh para kiai yang wira'i, zuhud atau mereka yang mendalami ilmu ketabiban.hampir semua kiai tempo dulu membekali dirinya dengan ilmu suwuk ini.
Praktek menyuwuk biasanya menggunakan wasilah (media) air putih. Paling baik menggunakan air zam-zam. Kalau tidak ditemukan, bisa juga menggunakan air hujan, air sumur disekitar makam wali, atau air sumur di sekitar makam Sunan Ampel Surabaya. Kalau semua itu sulit didapatkan, setiap air putih juga bisa dipakai. Bahkan termasuk air mineral dalam kemasan.
Wadah air dibuka tutupnya didepan kiai, dibacakan doa-doa tertentu lalu ditiupkan ke dalamnya. Macam-macam doa yang dibacakan. Namun secara umum doa itu adalah: "Ya Allah, Tuhan Pencipat Alam dan Pemelihara Manusia, hilangkanlah penyakit, sembuhkanlah dia. Engkaulah yang menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit." (HR. Bukhari)
Wadah air dibuka tutupnya didepan kiai, dibacakan doa-doa tertentu lalu ditiupkan ke dalamnya. Macam-macam doa yang dibacakan. Namun secara umum doa itu adalah: "Ya Allah, Tuhan Pencipat Alam dan Pemelihara Manusia, hilangkanlah penyakit, sembuhkanlah dia. Engkaulah yang menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit." (HR. Bukhari)
Adapun cara penggunaannya: air yang sudah ditiupkan doa didalamnya itu diminumkan kepada pasien. Bisa juga diusap-usapkan ke seluruh tubuhnya, atau hanya ke bagian yang dirasakan sakit, atau dipercik-percikkan di sekitarnya. Biasanya para kiai yang memberikan pengobatan model ini menyertakan pesan:"Jangan lupa minta kesembuhan kepada Allah SWT, karena yang punya kesehatan dan sakit itu hanyalah Allah. Manusia hanya ikhtiar dan obat hanyalah perantara. Allah yang menentukannya."
Pesan yang disampaikan kiai tadi ke pasien ini merupakan efek placebo yakni dengan mendengarkan kata-kata kiai tersebut, rasa cemas dan takut dalam diri mereka benar-benar hilang. Kata-kata tersebut membangunkan kekuatan untuk menyembuhkan diri sendiri, yang memang sudah ada dalam tubuh manusia.
Jadi para kiai bukan sekedar memberikan pelayanan pengobatan suwuk, namun sekaligus memberikan "efek placebo" lewat kata-kata positif berupa doa atau motivasi yang sarat nilai spiritual.Efek kata-kata juga bisa menimbulkan perilaku negatif. Orang acapkali melakukan bunuh diri setelah membaca informasi tentang materi bunuh diri. Sekitar dua puluh tahun lalu seorang idola remaja di Jepang melakukan bunuh diri. Dengan cepat berita tersebut menyebar, banyak remaja-remaja lain mengikuti jejaknya.
Keberadaan air dalam dunia pengobatan suwuk ini ternyata menarik minat kalangan ilmuan untuk menelitinya. Guru Besar Fakultas MIPA Unair, Prof. Dr. Ir. Suhariningsih mengatakan bahwa air juga membentuk konfigurasi yang mampu memancarkan gelombang elektromagnetik. Di bidang kimia air memiliki rumus H2O, tetapi bagi ahli fisika konfigurasi atom pembentuk molekul air sangat menentukan informasi yang ada di dalamnya. Setiap molekul air mengandung informasi tertentu. Fenomena yang ada, tergantung dari informasi yang datang. Air dalam struktur tertentu, dapat menjadi informasi yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga bisa bersifat menyembuhkan.
Orang yang belum mengerti hakikat dan karakteristik air sering mengira bahwa pengobatan alternatif dengan cara meminum air yang telah diberi doa sebelumnya, merupakan suatu cara yang tidak ilmiah. Karena itu maka "layak" disebut sebagai cara yang tidak rasional.
Namun, seorang peneliti Jepang terkenal, Dr. Masaru Emoto berhasil membuktikan bahwa air sanggup membawa pesan atau informasi dari apa yang diberikan kepadanya. Bahkan air yang diberi respon positif, termasuk doa, akan menghasilkan bentuk kristal heksagonal yang indah. Hasil penelitian Masaru Emoto yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia "The True Power Of Water" [Hikmah Air dalam Olahjiwa], (MQS Publishing, 2006), merupakan pengalaman menakjubkan karena membuktikan bahwa air ternyata "hidup" dan dapat merespon apa yang disampaikan manusia.
Melalui penelitian yang dilakukan oleh Masao Emoto di tahun 2006, kristal air yang berbentuk heksagonal, diketahui dapat menyajikan tampilan (view) yang berbeda, bergantung informasi yang diterima. Air yang diberi tulisan doa-doa akan membentuk kristal yang berbeda dengan air yang diberi tulisan stress, atau bahagia. Bahkan, jika suatu air dalam botol kita tempelkan kertas bertuliskan 'bodoh', maka air tidak membentuk konfigurasi apapun (kacau).
"Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (QS. Al Anbiya : 30).
"Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (QS. Al Anbiya : 30).
Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tidak berlebihan kalau Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama Jepang dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu dido'akan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5 derajat C di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah.
Percobaan diulangi dengan membacakan kata, "Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)" di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, "Arigato". Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata "setan", kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.
Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan "peace" di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan do'a Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan.
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan hingga akhirnya ia kemudian diundang ke Markas Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan Maret 2005 lalu.
Ternyata air bisa "mendengar" kata-kata, bisa "membaca" tulisan, dan bisa "mengerti" pesan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk.
Sebelum Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk, Rasulullah SAW bersabda, "Zamzam lima syuriba lahu", "Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya." Barangsiapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang. Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh.
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Air mengenali kata tidak hanya sebagai sebuah desain sederhana, tetapi air dapat memahami makna kata tersebut. Saat air sadar bahwa kata yang diperlihatkan membawa informasi yang baik maka air akan membentuk kristal.
Jika kata positif yang diberikan, maka kristal yang terbentuk akan merekah luar biasa laksana bunga yang sedang mekar penuh, seakan ingin menggambarkan gerakan tangan air yang sedang mengekspresikan kenikmatannya.
Jika kata positif yang diberikan, maka kristal yang terbentuk akan merekah luar biasa laksana bunga yang sedang mekar penuh, seakan ingin menggambarkan gerakan tangan air yang sedang mengekspresikan kenikmatannya.
Sebaliknya, jika kata-kata negatif yang diberikan, maka akan menghasilkan pecahan kristal dengan ukuran yang tidak seimbang. Jadi bisa dibayangkan bagaimana jika air diberi kumpulan kata yang merupakan doa?
Subhanallah, kekuatan air yang sudah menerima kata-kata itu, terutama untuk penyembuhan tentu sangat besar. Apalagi kumpulan kata yang merupakan doa tersebut bukan kata-kata biasa, tapi berasal dari Allah SWT dan diucapkan oleh orang shaleh pilihan Allah SWT. Setidaknya temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang dido'akan bisa menyembuhkan si sakit.
Dulu, hal tersebut kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan do'a kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit.
Seperti kita ketahui, kandungan air dalam tubuh manusia mencapai 70 persen, otak 74,5 persen dan darah 82 persen bagiannya adalah air. Cairan yang ada dalam tubuh manusia, juga akan berpotensi menerima informasi dalam bentuk gelombang halus elektromagnetik. Air tadi akan berproses di tubuh meneruskan pesan kepada air di otak dan pembuluh darah. Dan sering kita dengar, seseorang setelah minum air yang telah diberi doa oleh kiai, perasaannya menjadi lebih tenang. Bila perasaan tenang maka kesehatan jasmani pun akan turut merasakan ketenangan dan lebih lanjut ini akan berakibat pada kestabilan kesehatan jasmani.
Sumber : Millist & Friends
JUAL ECERAN DAN GROSIR PRODUK PERNAK PERNIK UNIK BISA UNTUK HADIAH, HIASAN ATAU DIJUAL KEMBALI ... PASTI MENGUNTUNGKAN, Kunjungi situsnya: PERNAK PERNIK UNIK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar