Jakarta - Sebagai tokoh yang masih setia terhadap Partai Golkar, Akbar Tandjung merasa sangat sedih dengan perolehan suara Golkar dalam Pemilu 2009. Warga Partai Golkar juga pasti turut sedih melihat penurunan suara sekitar 6%.
"Dengan penurunan dari 21,6% menjadi sekitar 15% ini tentu saja menyedihkan bagi warga Golkar," kata Akbar saat berbincang-bincang dengan detikcom, Jumat (10/4/2009).
Akbar yakin bahwa hasil quick count yang dilakukan sejumlah lembaga merepresentasikan hasil yang sebenarnya. Hasil quick count memperlihatkan Partai Demokrat unggul dengan perolehan suara di atas 20%, sedang Golkar dan PDIP memiliki suara yang hampir sama di urutan kedua dan ketiga dengan perolehan sekitar 15% suara.
Mengapa perolehan Golkar bisa turun drastis? "Golkar tidak mampu melakukan kerja-kerja politiknya secara optimal, karena kepemimpinan Golkar tidak solid dan tidak mampu menggerakkan seluruh infrastruktur partai secara efektif," jelas Akbar.
Faktor lain, lanjut Akbar, citra atau image Partai Golkar tidak favourable bagi publik. "Ini banyak faktornya, bisa karena tokohnya, sikap-sikap poitiknya, dan faktor-faktor internal lainnya," jelas Akbar yang pada pemilu ini masih semangat ikut kampanye Partai Golkar.
Turunnya suara Golkar ini memang membuat para pimpinan Golkar langsung melakukan konsolidasi. Rabu (9/4/2009), Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menggelar rapat bersama tokoh-tokoh Golkar di sebuah rumah di samping rumah dinasnya di Menteng Jakarta hingga larut malam. (detikpemilu)
JUAL ECERAN DAN GROSIR PRODUK PERNAK PERNIK UNIK BISA UNTUK HADIAH, HIASAN ATAU DIJUAL KEMBALI ... PASTI MENGUNTUNGKAN, Kunjungi situsnya: PERNAK PERNIK UNIK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar